Senin, 06 Februari 2012

Puisi (TERSAYAT MATI)


TERSAYAT MATI!
TerSayat mati!
tertawa sakit menahan perih.
ku melihatnya murung.
menunggu ku di pinggir nisan
...mana air mata yang harus kau pegang erat.
janjiku hanya satu.
Dan rasaku hanya untuknya satu.
kan ku kibas semua yang menghalangi.
Termasuk hati ini. Munafik
Tenang seperti awan hitam.
Selamat atas kepulangannya.
terkenang selalu basah di pipi
tanah merah masih terhampar merunduk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar